Myanmar Kekurangan Tabung Oksigen untuk Pasien COVID-19

By Nad

nusakini.com - Internasional - Myanmar sedang mengalami kesulitan karena kekurangan tabung oksigen untuk pasien dan juga jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat. Negara ini melaporkan 7.083 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir pada hari Rabu (14/7).

Banyak tenaga kesehatan yang menolak untuk bekerja sebagai bentuk protes terhadap kudeta yang dilakukan militer pada bulan Februari lalu. Jumlah infeksi sebenarnya dipercaya jauh lebih tinggi dari data resmi yang dikeluarkan.

Penanggung jawab kesehatan juga melaporkan 145 kematian akibat virus pada periode 24 jam terakhir, angka ini membuat total kematian menjadi 4.181 pada hari Rabu.

Di Yangon, orang-orang berbaris untuk mengantri di depan pabrik-pabrik yang menjual tabung oksigen. Mereka ingin membeli tabung ini untuk keluarga mereka yang tidak bisa dirawat di rumah sakit karena adanya kekurangan tempat tidur di rumah sakit.

Walaupun tempat tidur dan tabung oksigen semakin berkurang, pemerintah militer bersitegas bahwa tidak ada masalah. Mereka menyatakan pemerintah memiliki oksigen yang cukup.

Mereka mengatakan pihak-pihak lawan politik membeli tabung oksigen dengan jumlah besar lalu kemudian menyebarkan kabar bahwa Myanmar tidak memiliki tabung oksigen sama sekali.

Namun, salah satu orang yang mengantri untuk tabung oksigen di Yangon, seorang pria berusia 27 tahun yang keluarganya terinfeksi virus, mengatakan kebanyakan toko sudah kehabisan oksigen dan ia menyatakan pihak militer sedang membunuh rakyat tanpa menggunakan senjata.